Obat Alami K-Muricata

author photo


Kanker Serviks, Penyebab Gejala dan Pengobatannya. Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang menyerang pada bagian leher rahim wanita. Rahim merupakan bagian yang vital, karena leher rahim mempunyai fungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. Penderita kanker serviks kebanyakan wanita yang berusia diatas 25 tahun, sangat jarang terjadi pada usia dibawah 25 tahun.

Berdasarkan data dari WHO, 490.000 wanita di dunia mengidap kanker serviks setiap tahunnya. Dan hampir 80 persen penderita kanker serviks terdapat di negara-negara berkembang, Indonesia adalah salah satunya.

Diperkirakan terdapat 40-45 kasus baru dan sekitar 20-25 wanita Indonesia meninggal akibat kanker serviks setiap harinya. Dalam sebulan hampir sekitar 600-750 wanita Indonesia meninggal akibat kanker serviks. Angka tersebut tergolong tinggi.

Baca :

Penyebab kanker Serviks


Kanker serviks biasanya diawali saat sel-sel yang sehat mengalami mutasi genetik pada DNA. Hasil dari mutasi genetik tersebut mengubah sel normal menjadi sel abnormal. Sel kanker serviks tersebut bisa tumbuh dan berkembang biak tanpa terkendali. Sel yang terus bertambah ( Sel abnormal ) jika dibiarkan lama-kelamaan akan membentuk tumor.

Berikut ini adalah berbagai penyebab terbentuknya kanker serviks pada rahim wanita, antara lain:

HPV (Human papilomavirus)
Virus HPV tersebar melalui hubungan seks yang terjadi dengan adanya kontak secara langsung antara kulit kelamin, dan menular melalui cairan kelamin. Hampir 99,7 persen penderita kanker serviks disebabkan oleh virus HPV.

Terapat kurang lebih 15 jenis HPV yang berisiko menyebabkan kanker serviks. HPV 16 dan HPV 18 merupakan jenis yang paling umum yang menyebabkan 70 persen wanita terkena kanker srviks. Virus HPV mengandung materi genetik yang bisa dipindahkan dari sel virus ke dalam sel rahimn yang nantinya materi genetik ini akan menyebabkan sel-sel serviks berkembang biak tak terkendali sehingga dapat berpotensi menyebabkan kanker serviks.

Sampai saat ini belum ada pengobatan khusus untuk menyembuhkan infeksi virus HPV ini. Namun kebanyakan infeksi HPV ini bisa menghilang dengan sendirinya dalam kurun waktu kurang lebih dua tahun. Namun sebagai langkah keamanan dan kesehatan disarankan untuk melakukan vaksinasi HPV agar tidak menular ke orang lain

Baca :

Status Prakanker (Cervical Intraepithelial Neoplasia)


Untuk tumbuh dari sel sehat ke sel prakanker dan kemudian menjadi sel kanker dibutuhkan waktu bertahun tahun dan tidak dalam waktu yang singkat. Perubahan ini biasanya disebut dengan istilah cervical intraepithelial neoplasia (CIN) atau sel prakanker yaitu pertumbuhan sel yang abnormal sebelum kanker, pada saat kondisi ini biasanya tidak menimbulkan gejala yang menggangu kesehatan, tapi jika dibiarkan akan berubah menjadi sel kanker. Perlu diketahai bahwa perubahan yang diakibatkan oleh virus HPV menjadi CIN dan pada akhirnya berubah menjadi sel kanker dibutuhkan waktu yang sanget lambat dalam kurun waktu 10-20 tahun.

Resiko CIN berubah menjadi kanker tergolong kecil. Namun sebagai langkah jaga-jaga perlu dilakukan penangan khusus sebagai langkah pencegahan kanker. Dokter biasanya melakukan papsmear untuk mengidentifikasi apakah CIN sudah sepenuhnya menjadi kanker.

CIN dikelompokkan menjadi tiga tingkat keparahan, bertujuan untuk mengetahui kondisi perkembangan CIN sebelum berubah menjadi sel kanker.
  • CIN 1 Perubahan pada sel-sel leher rahim masih tidak terlalu signifikan. Pada kondisi ini bisa ditangani atau dipantau, karena sel-sel pada tahap ini bisa berubah menjadi normal kembali tanpa adanya penanganan medis.
  • CIN 2 Terjadi perubahan yang lebih dari CIN 1; Pada CIN 2 ini sel-sel abnormal diangkat oleh dokter.
  • CIN 3 Terjadi perubahan sel yang sangat abnormal tetapi belum bersifat kanker. Pada tahap ini sel-sel CIN 3 diangkat oleh dokter.

Faktor yang Bisa Meningkatkan Risiko Kanker Serviks


Terdapat berbagi faktor faktor dan kebiasan pola hidup yang dapat meningkatkan risiko kanker serviks, yaitu
  • Melakukan hubungan seksual pada usia dini: Melakukan aktivitas seksual pada usia yang masih dini dapat berisiko tertular virus HPV.
  • Berganti-ganti pasangan dalam hubungan seksual: Sering berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seksual menyebabkan meningkatnya risiko tertular virus HPV.
  • Merokok: dalam rokok terdapat berbagai zat kimi berbahaya yang berisiko menyebabkan kanker. Wanita perokok berisiko dua kali lipat terkena kanker serviks.
  • Melahirkan anak: Wanita yang sering melahirkan memiliki risiko yamg tinggi. Wanita yang melahirkan lebih dari tiga kali berisiko lebih tinggi terkena kanker serviks. Saat hamil terjadi perubahan hormon yang menyebabkan leher rahim rentan terinfeksi HPV.

Cara Penyebaran Kanker Serviks


Sel kanker secara perlahan akan keluar dari dinding rahim dan kemudian akan menyebar ke jaringan yang ada disekitarnya, bahkan bisa menyebar ke tubuh bagian atas. Jika tidak ditangani akan menghalangi saluran dari ginjal ke kandung kemih. Sel kanker juga bisa menyebar ke sistem limfatik yang terdiri dari serangkaian nodus dan saluran yang menjalar ke seluruh tubuh seperti sitem peredaran darah.

Baca : Tips Cara Mudah Mencegah Kanker Serviks Bagi Wanita

Pengobatan Kanker Serviks


Jenis penanganan menurut stadium kanker dibagi menjadi dua tahap, tahap pertama yaitu penanganan kanker serviks tahap awal, penanganannya adalah dengan melakukan operasi pengangkatan sebagian atau seluruh organ rahim, radioterapi, atau kombinasi keduanya. Tahap kedua yaitu penanganan kanker serviks stadium akhir, yaitu dengan melakukan radioterapi atau kemoterapi.

Kemungkinan untuk pulih sepenuhnya cukup besar jika sejak awal diagnosis kanker serviks sudah diketahui. Tapi jika kanker sudah terlanjur menyebar, peluang untuk pulih total akan berkurang maka perlu dilakukan perawatan paliatif yang berfungsi untuk memperpanjang usia pasien, memperlambat penyebaran kanker, dan mengurangi gejala yang muncul, misalnya rasa sakit dan pendarahan pada rahim.

Berikut ini berbagai penanganan yang dilakukan untuk mencegah menyebarnya sel-sel kanker, yaitu:

Prosedur Pengangkatan Sel Prakanker


Berikut ini adalah beberapa penanganan yang dilakukan dalam pengangkatan sel sel prakanker:
  • Terapi laser: membakar sel-sel abnormal menggunakan laser.
  • Biopsi kerucut: jaringan yang abnormal diangkat melalui prosedur operasi.
  • LLETZ ( large loop excision of transformation zone ): sel-sel abnormal dipotong memakai kawat tipis dan arus listrik.

Operasi Pengangkatan Kanker Serviks


Dalam kegiatan operasi pengangkatan kanker serviks, dibagi menjadi tiga jenis operasi utama, antara lain:

-Operasi radical trachelectomy

Tujuan dilakukan operasi ini adalah untuk mengangkat leher rahim, jaringan sekitarnya, dan bagian atas tanpa dilakukan pengangkatan rahim. Prosedur ini biasanya diterapkan untuk kanker serviks yang terdeteksi pada stadium awal. Wanita yang ingin memiliki anak biasanya ditawarkan untuk melakukan penanganan jenis ini.

-Operasi yang melibatkan pengangkatan rahim

Histerektomi atau yang lebih dikenal sebagai operasi pengangkatan rahim wanita dilakukan untuk operasi kanker serviks pada stadium awal, radioterapi juga mungkin perlu dilakukan agar kanker tidak kembali lagi.

operasi histerektomi dibagi menjadi dua jenis. Yaitu histerektomi sederhana dan histerektomi radikal.

Histerektomi sederhana dilakukan dengan mengangkat leher rahim dan rahim. Pada beberapa kasus, ovarium dan tuba falopi juga diangkat.

Histerektomi radikal dilakukan dengan cara melakukan pengangkatan pada leher rahim, rahim, jaringan di sekitarnya, nodus limfa, ovarium dan tuba falopi. Operasi ini dilakukan pada kanker serviks stadium satu lanjutan dan stadium dua pada tahap awal.

Dengan dilakukannya histerektomi, kehamilan tidak mungkin terjadi dan jika ovarium diangkat, ini juga bisa memicu terjadinya Menopause.

-Pelvic exenteration

Merupakan operasi besar yang dilakukan jika kanker serviks muncul kembali setelah dilakukan pengobatan dan penanganan sebelumnya. Operasi ini dilakukan jika kanker kembali ke daerah panggul dan belum menyebar ke jaringan lain.

Dalam operasi pelvic exenteration terdapat dua tahapan yang harus dilewati. Pada tahap pertama dilakukan pengangkatan kanker bersamaan dengan kandung kemih, rektum, dan bagian bawah dari usus. Tahap yang kedua yaitu dua lubang yang disebut stoma akan dibuat di perut untuk mengeluarkan urin dan kotoran dari tubuh. Kotoran yang dibuang dimasukkan ke dalam kantong penyimpanan, disebut dengan istilah kantong colostomy.

Baca :

Dengan Radioterapi

Radioterapi bisa dilakukan dengan dikombinasikan dengan operasi dalam penanganan kanker serviks stadium awal. Sedangkan untuk kanker serviks stadium akhir, radioterapi dikombinasikan dengan kemoterapi. Tujuan dilakukan kombinasi adalah untuk mengendalikan pendarahan dan rasa nyeri.

Radioterapi biasanya dilakukan sekitar satu sampai dua bulan. Dalam Radioterapi terkadang menghancurkan jaringan yang sehat. Efek samping bisa bertahan selama berbulan-bulan atau bahkan tahunan. Efek samping yang paling ditakutkan adalah kemandulan dan rusaknya ovarium. Namun hal tersebut bisa ditangani dengan ovarian tranposition yaitu dengan memindahkan ovarium di luar daerah panggul yang tidak terpengaruh radiasi.

Dengan Kemoterapi

Tujuan dilakukannya Kemoterapi adalah untuk memperlambat penyebaran dan mengurangi gejala yang muncul. Istilah lain dari pengobatan ini adalah kemoterapi paliatif.

Dalam Kemoterapi obat-obatan dipakai untuk menghancurkan sel kanker. Kemoterapi akan berdampak pada seluruh tubuh. Obat ini mengincar sel yang tumbuh dan berkembang biak dengan cepat, terutama sel kanker. Tapi tidak jarang ditemui sel sehat yang berkembang biak dengan cepat juga bisa terpengaruh dalam kemoterapi ini.

Obat khusus untuk membunuh sel kanker dalam kemoterapi disebut cisplatin. Pengobatan kemoterapi diberikan melalui infus pada pasien rawat jalan. Pasien diperbolehkan pulang setelah menerima pengobatan berdasarkan dosis. Setelah melakukan Kemoterapi, pasien diharapkan untuk melakukan tes darah dengan tujuan untuk memeriksa kesehatan ginjal karena beberapa obat-obatan kemoterapi bisa merusak ginjal.

Pengobatan Pada Masa Kehamilan


Pengobatan ini tergantung pada stadium kanker dan usia kehamilan. Jika penderita kanker serviks stadium awal dan usia kehamilannya sembilan bulan. Pengobatan akan ditunda hingga kelahiran bayinya. Pengobatan ini bisa berisiko kelahiran prematur atau keguguran.

Baca : 

Pasca Pengobatan

Pemeriksaan lanjutan sangat diperlukan pada leher rahim jika kanker belum diangkat karena adanya risiko kanker bisa kembali. Biopsi akan dilakukan kembali jika muncul kembali sel-sel kanker. Kemunculan kembali kanker ini biasanya terjadi sekitar satu setengah tahun setelah selesai pengobatan.

Perawatan lanjutan dilakukan setiap empat bulan sekali untuk dua tahun pertama setelah penanganan dilakukan. Kemudian setiap enam bulan hingga satu tahun sekali selama tiga tahun berikutnya.

Baca : Cerita Pengalaman Sembuh dari Kanker Serviks

Sekian artikel mengenai Kanker Serviks- Penyebab, Gejala dan Pengobatannya , semoga bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai bahan referensi. Termimakasih

This post have 0 komentar


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post

Advertisement

Obat Alami